1. Pendekatan Subjektif
adalah mengukur derajat kepercayaan suatu kejadian akan terjadi.
- derajat kepercayaan seseorang terhadap suatu kejadian berdasar pengalaman
Pelung subjektif adalah nilai peluang yang ditentukan oleh seseorang secara subjektif berdasar keterangan/informasi yang diperoleh sebelumnya.
Kelemahan : tidak bersifat universal
Kelebihan : dapat menduga kejadiannya sekali, bersifat subjektif.
2. Pendekatan frekuensi relatif (empiris)
Misal s adalah ruang sampel suatu percobaan, A kejadian dalam S dan percobaan dilakukan sebanyak satu kali, maka hasil yang mungkin adalah A atau Ac. Bila percobaan dilakukan sebanyak N kali dan banyak kejadian A muncul adalah n(A), maka frekuensi relatif dari kejadian A adalah:
f_relatif (A) = f(A)/f(s) = n(A)/N
Jika N semakin besar, maka fluktuasi dari frekuensi relatif semakin kecil.
frekuensi relatif = pengamatan yang dilakukan berulang-ulang sampai tak hingga, maka frekuensi relatif kejadian E akan menuju kepada sebuah bilangan yang merupakan nilai peluang kejadian E.
Contoh :
1) Jika proses pemeriksaan barang terus dilanjutkan, bilangan frekuensi relatif yang diperoleh menyatakan nilai peluang kerusakan barang yang diproduksi dan menuju nilai tertentu misal 0,04. artinya dalam proses yang cukup lama kerusakan barang yang diproduksi = 4% atau akan terdapat 4 barang yang rusak dari setiap 100 barang yang dihasilkan.
2) logam uang dilantunkan sebanyak 100 kali, ternyata muncul muka 45 kali, maka f(A) = 45/100 = 0,45
adalah mengukur derajat kepercayaan suatu kejadian akan terjadi.
- derajat kepercayaan seseorang terhadap suatu kejadian berdasar pengalaman
Pelung subjektif adalah nilai peluang yang ditentukan oleh seseorang secara subjektif berdasar keterangan/informasi yang diperoleh sebelumnya.
Kelemahan : tidak bersifat universal
Kelebihan : dapat menduga kejadiannya sekali, bersifat subjektif.
2. Pendekatan frekuensi relatif (empiris)
Misal s adalah ruang sampel suatu percobaan, A kejadian dalam S dan percobaan dilakukan sebanyak satu kali, maka hasil yang mungkin adalah A atau Ac. Bila percobaan dilakukan sebanyak N kali dan banyak kejadian A muncul adalah n(A), maka frekuensi relatif dari kejadian A adalah:
f_relatif (A) = f(A)/f(s) = n(A)/N
Jika N semakin besar, maka fluktuasi dari frekuensi relatif semakin kecil.
frekuensi relatif = pengamatan yang dilakukan berulang-ulang sampai tak hingga, maka frekuensi relatif kejadian E akan menuju kepada sebuah bilangan yang merupakan nilai peluang kejadian E.
Contoh :
1) Jika proses pemeriksaan barang terus dilanjutkan, bilangan frekuensi relatif yang diperoleh menyatakan nilai peluang kerusakan barang yang diproduksi dan menuju nilai tertentu misal 0,04. artinya dalam proses yang cukup lama kerusakan barang yang diproduksi = 4% atau akan terdapat 4 barang yang rusak dari setiap 100 barang yang dihasilkan.
2) logam uang dilantunkan sebanyak 100 kali, ternyata muncul muka 45 kali, maka f(A) = 45/100 = 0,45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.